Blog
Mencumbu Rasa
Pada setiap detik rasaku berdetak Perlahan terpatri wajahmu menyeruak Penuhi kekosongan anggai membludak Menyuar keluar
Bumi Pertiwi
Pertiwiku sedang tak terkendali Pertengkaran dalam negeri menghantui Banyak jiwa mati tragis Haya demi menegakkan
Sajak Untukmu
Pada syair merdu yang beralaskan sajak liar Ku untai kata dalam dekapan rasa Menyair membuai
Kita Indonesia
Penulis : Rangga fadilah, siswa kelas X BDP 1 Apakah benar sekarang ibu pertiwi Sedang
Bahasa dari hati
Penulis : Tazkia Bagian 1 – Suara di Balik Pintu Bambu Pagi itu, sinar matahari
Harta yang Memudar
Penulis : Reyhana Aurelia Az-Zahra Tiit~ Tiit~ Tiit~Orin mengangkat kepalanya yang berat dari meja, entah
PUSTAKAMANTRA
Penulis : Keisya Amaradwita Sudah satu tahun desa Kantana diselimuti oleh kabut kerenggangan dan kebencian.
Suara Yang Tersisa
Penulis : Elda Alni Rachman Aku bersandar ke kaca mobil, memandangi pepohonan yang kian merambatmenggantikan
Bayangan Kata yang Hilang
Penulis : Cazkya Tsana Rachman Di sebuah desa kecil di pedalaman Jawa Tengah, tempat sungai
Harmoni Kata di Tanah Pasundan
Penulis : THASYA EMILYA RAHMADANI Langit Bandung pada Minggu pagi itu membentang biru jernih di
Di Bawah Langit Ramayana
Penulis : Rahma Andini Sore itu, matahari mulai menari nari di ujung barat. Langit mulai
Museum Tengah Kota
Penulis : Carissa Aurellia Putri Angin berhembus, menerbangkan beberapa helai rambutku. Udara segar kembali mengetik
Luka Di Balik Penelitian
Penulis : Kirana Raudhatul Jannah Namaku Cinta, mahasiswa semester dua yang sangat menyukai penelitian.Bagiku, meneliti
Kotak Ajaib Nusantara
Penulis : Belva Meyzalia Devani “Kriiin-ng..!” Lonceng istirahat telah berbunyi, menandakan waktu istirahat telah tiba.
Merdeka (katanya)
Mempertahankan Semangat Kemerdekaan
Akar Pemikiran Rasisme yang Tidak Kita Sadari : Mungkin Kamu juga Rasis?