Karya : Karlina NA, siswa kelas X AK 1
Berjalan mendamba berkah
Bertumpu pada amal dan ibadah
Menyebar ilmu, biarkan senyum merekah
Meski ku tahu, guruku gundah
Rasa hampa seakan sirna
Membalut luka dengan hangat penuh taqwa
Tuturnya indah karena Lillah
Merayu si buta untuk masa depan anak-anaknya
Kataku,
Jangan ada jarak, agar kehangatan selalu berdetak
Terukir manis dalam raut tulusnya, sambil berkata,
Anakku, bukankah jarak adalah perjuangan?
perjuangan mendarat di titik lain tanpa penat,
Menambah kehangatan tanpa syarat,
Berpisah meski rasa berat,
Karena semua itu untuk akhirat.
Hati kami tergerat,
Melulu tangis mendarat,
Kemudian satu teringat,
Rasa ikhlas, meski dia tidak terlihat.
Itulah hati, yang selalu bertumpu pada ilahi.
Berharap semua bukan kiasan
Kembali dengan penuh harapan
Meski ajalku nomor satu dalam barisan
Semoga guruku, tidak hanya kenangan
Terikat menjadi syafaat untuk kami,
Saat barisan umat tak bertepi,
Kami selalu memohon pada ilahi,
Selalunya nama guru kami,
Yang tertulis di surgamu nanti,
wahai Sang jasa mulia.
(Bandung, 20 Februari 2019)
About Author
